benteng keraton "RITUAL ADAT DI BATU WOLIO/BATU YIGANDANGI PADA ZAMAN KESULTANAN BUTON"

RITUAL ADAT DI BATU WOLIO/BATU YIGANDANGI PADA ZAMAN KESULTANAN BUTON
Sumber Cucu Maama Dhini Kepala Distrik Tiworo & Juru Tulis Kesultanan Buton Di Era Sultan Buton (Sultan Falihi) Yang Saat Ini Berdiam Di Keraton Buton...
Diera Kesultanan Buton ketika Batu Wolio kering maka diadakan ritual adat agar Batu Wolio kembali berisi air...
Proses pertama, Beberapa orang yang dianggap memiliki kemampuan tasawuf tinggi dipanggil dalam proses ini...beberapa gendangpun ditempatkan disamping Batu Wolio..tahap berikut Batu Wolio ditutup dengan kain putih...setelah itu pada saat malam hari beberapa orang yang telah ditunjuk memiliki ilmu tasawuf tinggi berdoa mengelilingi Batu Wolio...ketika para bisa yg memiliki ilmu tasawuf itu dalam proses doa tadi yakin bahwasanya batu wolio telah berair maka proses doapun dihentikan..setelah itu batu yigandangi ditabuh gendang pada pagi harinya...setelah ditabuh gendang maka penutup batu woliopun dibuka...jika batu wolio telah berair maka proses doa dihentikan jika belum maka proses doa dilanjutkan dimalam berikut sampai berair kembali..Menurut sumber hal ini dilakukan utk menguji kemampuan doa para bisa2 kesultanan buton (yg memiliki tasawuf tinggi) sejauh mana doa mereka langsung di terima oleh Allah SWT sekaligus utk mengembalikan fungsi batu wolio agar berair kembali....Prosesi lain ketika menjelang pelantikan Sultan Buton di Batu woliopun ditabuhkan gendang...
Jika salah mohon diluruskan dan jika ada versi lain sekiranya mohon utk berbagi...thanks
http://bentengkeratonbuton.blogspot.com/